Blogger news

Kamis, 13 Mei 2010

NILAI DAN GUNA BARANG

Konsumen didalam memutuskan berapa jumlah barang yang akan dibeli perilakunya mengikuti hukum permintaan bahwa apabila harga suatu barang naik, maka jumlah barang yang diminta turun dengan anggapan faktor lain tetap atau berubah(cateris paribus). Demikian sebaliknya apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta naik.
Untuk menjelaskan mengapa konsumen didalam membelanjakan penghasilannya yang tertentu dan terbatas berperilaku seperti tersebut dalam hukum permintaan yaitu:
1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Utility Approach), yang menyatakan bahwa keputusan konsumen dapat diukur dengan uang dan konsumen berusaha mencapai kepuasan total yang maksimal.
2. Pendekatan kurva indefference atau pendekatan guna ordinal (ordinal utility approach) yang menyatakan bahwa keputusan konsumen tidak dapat diukur dengan uang tetapi hanya dapat diperbandingkan antara keputusan yang diperoleh dalam mengkonsumsi barang yang satu dengan konsumsi barang yang lain.

a. Marjinal Klasik
Asumsi dalam teori ini:
1. Konsumen selalu bertindak rasional, artinya konsumen selalu berusaha menggunakan penghasilannya yang tertentu dan terbatas untuk mendapatkan barang-barang yang memberikan kepuasan maksimal.
2. Konsumen mempunyai pengetahuan yang sempurna, terutama tentang penghasilannya, barang-barang konsumsi yang tersedia dipasar serta harga masing-masing barang.
3. Kepuasan konsumen dapat diukur
4. Anggaran pengeluaran konsumen selalu sama dengan penghasilannya.
5. Berlaku hukum gossen pertama
Hukum ini disebut juga hukum tambahan kepuasan yang menurun (The Law Of Diminishing Return) yang menyatakan bahwa apabila suatu kebutuhan dipenuhi dengan suatu barang yang sama secara terus-mnerus, tambahan kepuasannya (marginal utility) akan semakin berkurang dan sampai pada tingkat tertentu tambahan kepuasannya akan menjadi negatif.
Bagaimana konsumen harus mengalokasikan penghasilannya yang tertentu dan terbatas agar kepuasannya maksimum? Pendekatan marjinal klasik menjelaskan bahwa agar kepuasan maksimum dapat dicapai oleh konsumen didalam mengkonsumsi barang bila memenuhi dua syarat yaitu:
1. Syarat pertama, tambahan kepuasan diperoleh dari setiap uang yang dibelanjakan untuk masing-masing barang yang dikonsumsikan sama besar. Jadi syarat maksimum:

Dimana:
MU = Marginal Utility, tambahan kepuasan yang diperoleh jika konsumsi ditambah dengan satu satuan
P = Harga barang
x,y,....,n= Barang yang dikonsumsi
2. Syarat kedua, bahwa uang yang dibelanjakan harus sama dengan penghasilan.
PxQx + PyQy = M
Dimana :
P = Harga barang
Q = Jumlah barang yang dibeli untuk dikonsumsi
M = Penghasilan

b. Ordinal/Indefference Curve
Asumsi teori ini:
1. Konsumen selalu bertindak rasional, artinya konsumen selalu berusaha menggunakan penghasilannya yang tertentu dan terbatas untuk mendapatkan barang-barang yang memberikan kepuasan maksimal.
2. Konsumen mempunyai penghasilan tertentu
3. Kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan uang tetapi hanya dapat diperbandingkan.
4. Menurunnya Marginal Rate of Substitution (MRS)
Apabila seorang konsumen mengkonsumsi dua macam barang yaitu X dan Y, maka yang dimaksud MRSxy adalah jumlah barang Y yang akan dilepaskan konsumen untuk memperoleh satu satuan tambahan barang X.
Kurva indefferen adalah suatu kurva atau tempat kedudukan titik-titik yang koordinatnya menunjukkan kombinasi jumlah dua macam barang yang dikonsumsi dan memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Kurva Indefferen
Y

Y1
A
Y2 B

IC = K

0 X1 X2 X Dimana:
Y = Jumlah barang Y yang dikonsumsi
X = Jumlah barang X yang dikonsumsi
IC = Kurva indefferen, merupakan tempat kedudukan titik kombinasi barang X dan Y yang dikombinasikan pada tingkat kepuasan yang sama.
K = Tingkat kepuasan
Bagaimana konsumen harus mengalokasikan penghasilannya yang tertentu dan terbatas agar kepuasannya maksimum? Pendekatan indefference curve menjelaskan bahwa seorang konsumen yang mengkonsumsi dua macam barang misalnya barang X dan Y, maka konsumen tersebut akan memilih kurva indefferen yang dapat memberikan kepuasan yang besar. Oleh karena itu kurva indeffern yang dipilih adalah kurva yang paling jauh dari titik origin, sebab kepuasan yang diterima sangat besar dimana dengan kombinasi tersebut konsumen dapat mengkonsumsi barang X dan Y dalam jumlah yang cukup banyak.
Akan tetapi, karena kebebasan konsumen dalam memilih kurva indefferen dibatasi oleh penghasilannya yang tertentu dan terbatas, maka kepuasan maksimal atau posisi equilibrium konsumen adalah pada kurava indefferen yang tertinggi yang dapat dicapai oleh anggarannya. Jadi tingkat kepuasan yang maksimal dicapai oleh konsumen apabila konsumen membelanjakan penghasilannya pada posisi persinggungan antara garis anggaran dengan kurva indefferen.






Posisi Equilibrium Konsumen
Y


Y1 A IC 3
IC 1
IC2

M
0 X1 X
Dimana:
Y = Jumlah barang Y yang dikonsumsi
X = Jumlah barang X yang dikonsumsi
IC1,2,3 = Kurva indefferen, merupakan tempat kedudukan titik kombinasi barang X danY yang dikombinasikan pada tingkat kepuasan sama.
M = Garis anggaran (Budget line) yang merupakan komsinasi antara jumlah barang X danY yang dapat dicapai oleh penghasinnya.
Titik A = Titik singgung IC1 dengan garis anggaran yang menunjukkan posisi kepuasan maksimum konsumen dengan penghasilan sebesar M.

Tidak ada komentar: